TIMELESS (ONESHOT)

TIMELESS

Author : Nurmasyitah yang paling cantik sedunia alam gaib… *omaaak?

Cast :

Nam Woohyun (Infinite)

Lee Sungyeol (Infinite)

Han _____

Genre : Mungkin Sad..

PG : diatas 10 tahun lah..

Note : eum, ff yg terinspirasi dari mv Timeless – Junsu & Jang ri ni, maaf jelek, ana ga tau cemana buat nya biar cem mv.. tapi ini uda ikhlas dari hati terdalam kok. Jadi tenang aja.. *ganyambung

Buat ni ff sambil dengar lagu Waiting – Boa, bikin sak kentut.. hehehe….

#

17 March, 20.00 PM

“CEPAAT!!!! BAWA JANTUNG ITU KEMARI!!!” Teriakan para dokter di ruang operasi membuat kerja para perawat pembantu makin keras. Mereka terus mengontrol dan memeriksa detak jantung, tekanan darah dan juga kontraksi tubuh pasien yang sedang kritis. Pasien itu adalah seorang lelaki. Lelaki muda berusia sekitar awal 20-an terbaring tak berdaya di atas sebuah ruangan operasi. Dengan dada bagian kiri agak ke tengah yang sudah terbelah. Detak jantung nya lama kelamaan kian melemah, dan di perlukan cangkok jantung terbaik untuk menolong nya. Jika ditunggu hingga besok mungkin saja nyawa nya tidak akan selamat.

“BERIKAN TAMBAHAN OKSIGEN!! PASANG SELANG ITU DI TANGANNYA!! SIAP KAN ALAT DAN CAIRAN ITU!!”

perintah demi perintah diberikan. Dan para perawat mengerjakan nya dengan cepat.

“Pisau.” minta seorang dokter.

Seorang perawat memberikannya.

Dokter itu membelah secara perlahan sambungan antara jantung dan organ lain. Satu demi satu belahan hingga akhirnya jantung itu pun dapat di lepaskan dari rongga dada.

Dengan masih memperhatikan denyut nadi, para dokter lain langsung memberikan jantung donor yang berdetak dengan kencang itu kepada dokter utama.

Dokter itu menerima nya dan meletakkan jantung itu dengan sangat perlahan memasukki rongga dada. Lalu setelah itu dua orang dokter itu mengambil jarum dan benang jahit untuk menyambung jantung baru itu pada organ yang seharusnya.

Semua itu membuat keringat mengalir di kening dan wajah dokter. Tugas perawat lah menghapus dan mengelap keringat.

Operasi itu berjalan selama 4 jam. Namun setelah jahitan itu selesai. Dokter tidak langsung menjahit dada nya. Mereka semua menunggu reaksi kecocokkan jantung di layar monitor pendeteksi.

5 menit

10 menit

15 menit

Para perawat wanita sudah mulai menangis dan mereka hampir kehilangan harapan sampai akhir nya detakan pertama menggema dalam ruang operasi di susul detakan berikut nya dan seterusnya.

Teriakan bahagia membahana dan para dokter pun kembali menutup kembali belahan pada dada nya.

#

Tiiiit… Tiiiiit… Tiiit….

Seorang lelaki membuka mata nya yang terasa berat itu perlahan. Mata nya yang masih berbayang berulang kali di kedip kan. Hingga akhirnya lama kelamaan semua nya tampak jelas. Namun, rasa sakit itu masih ada. Di dada dan di kepala.

Nafas lelaki itu memburu seperti baru selesai melarikan diri dari sesuatu.

Keringat dingin menguncur turun di kening dan memenuhi wajah nya.

Tangan nya memegang erat pinggiran kasur dan jantung nya yang biasa terasa sesak kini sudah berdetak dengan normal. Hanya saja semuanya terasa menyakitkan.

Lelaki itu bangun dari kasur nya secara perlahan. Tangan kanan nya terangkat ke atas dada bidang nya. Meremas dengan kuat tempat jantung baru nya berada. Perban yang membalut dada dan tubuh nya perlahan berubah merah. Darah segar kembali keluar akibat remasan nya.

“urggh!! Siapa itu _____?!”

Tepat setelah itu seorang perawat masuk untuk memeriksa keadaan nya dan terkejut dengan darah yang membasahi perban dan tubuh nya. Perawat itu kembali keluar memanggil dokter dan kembali setelah akhirnya dia pingsan.

#

17 March, 17.00 PM

Tuuut.. Tuuut… Tuuut…

Seorang wanita duduk di kursi disamping kasur seorang pasien di rumah sakit. Wajah yang seharusnya menunjukkan usia muda nya tidak lagi terlihat seperti itu. Dengan kantung mata yang menunjukkan bahwa belum ada waktu beristirahat dan juga bekas airmata karena tidak berhenti menangis, sudah bisa menjelaskan bahwa wajah nya sekarang bukan lah wajah seorang gadis muda.

Dia terus menerus termenung memandangi tubuh yang tergeletak tak berdaya di atas tempat tidur rumah sakit. Tubuh itu adalah tubuh seorang lelaki yang sudah tertidur selama sebulan lebih 3 hari. Selama itu dia sama sekali tidak bergerak, membuka mata, atau berbicara. Hanya detak jantung yang tergambar dalam monitor pendeteksi dan hembusan nafas nya saja lah yang bisa menanda kan bahwa tubuh itu masih bekerja. Hanya saja kesadaran tubuh ya masih meragukan.

Selama itu pula gadis itu terus menunggu kesadaran kekasih nya yang tak pernah sadar. Harapan yang sia sia itu telah menyia nyia kan hidup nya. Dan karena itu pula orang tua sang lelaki akhirnya membuat keputusan.

#

17 March, 18.00 PM

“Kenapa? Kenapa kau lakukan itu ahjumma? ” tanya gadis itu panik. Dia menatap wajah ahjumma yang adalah ibu dari kekasih nya itu tak percaya.

Ahjumma itu hanya menutup mata nya yang membengkak dan menunduk.

” biarlah. Biarkan dia beristirahat dengan tenang. Dia tidak akan mungkin sadar. Ini semua hanya menyiksa nya saja. Biarlaah… ” setelah mengatakan hal itu, ibu pria itu jatuh berlutut dan menutup wajah nya yang terisak. Dia menangis dan suami nya langsung berlutut menyusul seraya memeluk istinya. Sementara itu, semua pandangan gadis itu kosong. Semua yang di lihat nya tiba tiba hitam dan akhirnya benar benar gelap.

#

17 March, 19.30 PM

Proses pendonoran jantung itu dilakukan. Dengan tanda tangan dari kedua orang tua pendonor di atas surat kuasa bermaterai.

Setelah semua itu selesai, operasi pengambilan jantung pun dilaksana kan. Tubuh hangat itu sebentar lagi akan dingin. Wajah merah itu sebentar lagi akan memutih. Dan kehidupan itu sebentar lagi akan berakhir.

Dan untuk terakhir kali nya, gadis itu masuk, berjalan memasukki ruangan dimana para perawat berkumpul untuk memindahkan tubuh kekasih nya yang akan tidur untuk selama lama nya dan dengan mata bengkak yang tetap mengeluarkan airmata, gadis itu mencium bibir merah jambu pucat itu dengan lembut sembari mengumamkan…

” Selamat tinggal, Sungyeol… ”

#

20 March, 08.00 AM

“eum… Urggh..!!” erang lelaki yang baru saja di beri kan izin keluar dari rumah sakit itu. Dia terus mengeluh kan sakit kepala semenjak selesai operasi. Walau begitu, para dokter menyatakan bahwa dirinya telah sehat seutuh nya walau bekas luka di dada nya masih berdenyut.

“Ya! Berhenti lah mengeluh! Sejak selesai operasi kau selalu saja mengeluh seperti anak kecil. Ada apa dengan mu?” canda sahabat lelaki itu setelah mengenakan sabuk pengaman.

Hanya saja, tidak ada jawaban dari lelaki di samping nya hingga terpaksa sang sahabat menggunakan kekerasan dengan memukul kepalanya pelan.

“YAAAAA!!! DONGWOO YAAA!!” teriak lelaki itu kasar. Mata nya yang membesar karena marah memandang sahabat nya, Dongwoo, murka.

Dongwoo hanya membalas menatap dengan tatapan tak berdosa dan menutup mulutnya dengan kedua tangan karena kaget.

“hey, Woohyun ah! Kau mengejutkan ku! Ada apa dengan mu?”

Woohyun hanya menatap nya kesal dan malas.

“tidak bisa kah kau melihat aku sedang sakit kepala?!! Kenapa masih kau pertanya kan?!” bentak Woohyun tak sabar ingin segera tiba di rumah, masuk ke kamarnya dan berbaring di kasur nya.

“maka daripada oleh karena itu lah aku bertanya padamu, Karena apa sakit kepala mu?! Mana tau setelah kau mengatakan nya aku bisa memberi solusi.” ujar Dongwoo memberi kan gagasan yang akhirnya membuat Woohyun sedikit tenang dan mengela nafas.

Woohyun mengangkat bahu nya.

“entahlah, aku juga bingung. Belakang ini sejak selesai operasi, di kepalaku terus menerus muncul wajah seorang gadis. Gadis berambut panjang yang selalu tersenyum dan selalu menatap ku. Wajah gadis itu seperti sering kulihat, hanya saja…” Woohyun menarik nafas sebelum melanjut kan.

“dia selalu menyebut dan memanggil ku dengan nama Sungyeol.” Woohyn menolehkan kepala nya begitu selesai bercerita. Mencoba mendapatkan nasehat dari sahabat baik nya Jang Dongwoo.

Dongwoo berpikir sejenak dan memandang wajah Woohyun serius.

“mmm, baiklah.. Mungking gadis itu adalah kenalan mu yang sudah kau lupakan. Atau mungkin dia memiliki teman yang mirip dengan mu hanya saja nama nya Sungyeol. Tapi, aku masih bingung..” jelas Dongwoo menerawang.

Woohyun yang penasaran memajukan wajah nya yang masih menahan rasa sakit.

“apa?”

Dongwoo menoleh.

“siapa itu Sungyeol?”

PLETAAK!

Dan sebuah pukulan maut pun mendarat di kepala merah Dongwoo akibat pertanyaan bodoh nya yang terakhir kali.

“Yaa! Kenapa kau memukul ku?!” tanya Dongwoo tak terima.

Woohyun membenarkan posisi duduknya agak berselonjor di kursi dan menarik selimut nya menutupi tubuh.

“jika aku tau aku tak akan bertanya, bodoh.”

Akhirnya pembicaraan dihentikan, dan Dongwoo segera membawa mobil nya pergi dari rs menuju rumah Woohyun.

Woohyun yang menutup matanya menolehkan wajah nya yang bersender di bantalan kursi mobil ke kaca mobil. Disana mata nya kembali terbuka dan memandangi pemandangan laut di luar.

Hanya saja, pikiran nya tidak untuk mengagumi hal itu. Melainkan masih memikirkan gadis itu.

#

25 March, 20.00 AM

_____?

Nama itu terus muncul di kepala Woohyun seperti hujan batu yang menghantam kepala nya.

Siapa sebenar nya gadis itu?

Dia kembali menegak habis minuman yang di berikan pelayan bar tempat nya biasa menghabis kan hari nya.

Mata nya terus terpejam untuk mengingat siapa mereka berdua yang terus menerus muncul di kepala nya?

Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari udara segar sejenak dan pulang untuk beristirahat, walau pasti nya hanya akan membuat nya semakin memikirkan mereka.

Woohyun mengendarai mobil nya sendiri berkeliling keliling untuk sekedar membuang waktu dan menghilang kan stress nya. Ia membuka jendela mobil nya dan meletakkan siku nya di sana untuk bisa menyangga kepalanya.

“fuuuh…” hembusan nafas lelah yang keluar dari bibir nya menunjukkan dirinya sudah tidak tahan dengan semua yang telah terjadi. Dan kini dia ingin semua ini benar benar berakhir.

Woohyun terus membawa mobil nya tanpa arah. Berbelok belok dan lurus hingga ke semua tempat yang menjual banyak hal. Pandangan nya sama sekali tidak fokus, kecuali memandangi jalan yang masih dalam garis. Begitu banyak berpikir, Woohyun hampir menjadi gila. Sampai akhirnya pandangan nya teralihkan oleh sosok yang tidak asing di luar sana.

CIIIIIIIIT…

Woohyun dengan tiba tiba menghentikan mobil nya tepat di depan toko bunga dan kafe kecil itu. Diri nya terlalu kaget untuk bisa menyadari bahwa seseorang yang mengendarai motor di belakang nya sudah memaki marah karena hampir menabrak mobil nya yang berhenti mendadak.

Hanya saja Woohyun sama sekali tidak peduli dengan mereka dan malah langsung memarkir kan mobil nya di pinggir dengan asal dan keluar untuk bisa muncul di hadapan gadis itu secepat nya.

Dia berlari dan dengan cepat menangkap tangan gadis yang hendak menutup toko bunga dan coffe nya itu.

“Chakamaan‼” teriak nya tanpa sadar.

Gadis itu berbalik kaget dan melihat Woohyun bingung. “nee, ada yang bisa kubantu?”

“kau.. kau.. sudah tutup?” kata kata itu muncul begitu saja di mulut nya.

Gadis itu mengangguk dan menggeleng.

“eung?”

“ah, maksud ku belum. Apa kau ingin minum? Atau membeli bunga?”

Gadis itu tampak baik dan ramah. Dia tersenyum hangat dan mempersilahkan Woohyun untuk duduk.

Walau bingung, Woohyun merasakan dorongan besar untuk mengiyakan bahwa dirinya ingin minum dan membicarakan sesuatu pada gadis itu. Dirinya sama sekali tidak sadar sudah melihat gadis itu dengan tatapan yang merindukan dan menginginkan. Dia juga tidak tau dari mana datangnya perasaan itu. Tapi, dirinya merasa sangat mengenal dan memang merindukan gadis ini.

Sejak pertama melihat nya tadi, Woohyun merasakan dorongan untuk langsung memeluk dan mencium gadis itu. Hanya saja, dia masih memiliki akal sehat untuk berpikir dan menahan semua itu. Tapi sampai sekarang dia masih bingung kenapa semua ini bisa terjadi.

Beberapa menit kemudian, gadis itu kembali dengan sebuah coffe di tangan nya dan segelas chocolate panas. Dia meletakkan keduanya sebelum akhirnya duduk dengan sopan di kursi yang ada di depan Woohyun.

Wajah nya yang lelah menatap Woohyun dan tersenyum.

“jadi, apa yang ingin kau bicarakan?”

Woohyun tidak menjawab. Hanya memandangi nya dengan tatapan yang sama seperti pertama kalinya.

Kening gadis itu berkerut.

“jadi, tuan? Apa yang ingin kau bicara kan?” suara gadis itu sedikit ditekan kan untuk bisa membuat Woohyun akhirnya tersadar dan kembali ke dunia semula. Dia berkedip berulang kali untuk memastikannya.

“oh, ah.. maaf, aku hanya… eum, boleh aku tau nama mu?” akhirnya Woohyun bertanya.

Gadis itu sedikit curiga dan menatap nya ragu.

“untuk apa dengan nama ku?”

“ah, tidak ada hanya ingin tau..”

“Han _____, itu nama ku. Dan siapa anda?”

Medengar jawaban itu Woohyun terdiam. Terpaku dan terpana. ‘Jadi, benar gadis ini adalah ____? Jadi apa hubungan nya dengan ku?’ pikir Woohyun

“aku? Oh, aku Woohyun. Nam Woohyun.”

Woohyun mengulurkan tangan untuk bersalaman dan ____ membalasnya.

“jadi, ada apa?” tanya gadis itu penasaran.

Woohyun menggeleng dan tersenyum.

“ah, aku ingin menanyakan seseorang padamu. Dan, maaf, apa kita pernah mengenal satu sama lain sebelum nya?” tanya Woohyun hati hati.

Raut wajah gadis itu berubah. Seolah berpikir dan mencoba mengingat.

Setelah beberapa saat akhirnya dia menggeleng. “maaf, aku tidak ingat. Seperti nya tidak.”

Harapan Woohyun tiba tiba menghilang. Jika gadis ini tidak mengenal nya. Lalu bagaimana dia bisa mengenal nya? Sampai sampai merindukan nya? Apa ____ adalah cinta pertama yang telah di lupakan nya? Tidak mungkin.

Kepala Woohyun tiba tiba seperti terhantam sesuatu yang berat dan keras. Mungkin karena terlalu banyak berpikir, dirinya jatuh tertunduk dengan kepala menghantam meja cukup keras.

Bruuuuaakk‼

“Tuan!” _____ berdiri panik dan menghampiri Woohyun untuk memeriksa keadaan nya.

Woohyun tetap menunduk, memegang kepala nya dan meremas rambutnya untuk menghilang kan rasa sakit. Tapi begitu sentuhan ____ mengenai kulitnya Woohyun mendongak.

Dia menatap wajah gusar dan panik yang sangat dirindukan nya. Sentuhan yang begitu di dambakan nya dan suara yang mengkhawatirkannya, namun entah apa yang merasuki nya, dia tidak bisa menahan diri nya untuk tidak mendekat dan menarik wajah ____ hingga bibir mereka bertemu satu sama lain.

Ya, Woohyun mencium _____.

Dan hal itu tentu saja membuat _____ melebar kan mata nya dan merasakan keinginan besar untuk melemparkan segenap tinju nya ke wajah Woohyun yang ada tepat di kulitnya.

“AAARRGH‼” erangan Woohyun tidak seberapa dengan rasa jijik yang kini mengelayuti _____. Dia memandang dan menatap Woohyun jijik dan juga murka. Berani melakukan hal itu dengan berpura pura sakit?

Woohyun mengangkat wajah nya yang sakit dan menatap _____ bingung.

“mian..”

“DASAR BAJINGAN‼ CEPAT PERGI‼” _____ melempar semua benda yang bisa diraihnya untuk membuat Woohyun segera bangun dan berlari menyelamat kan diri masuk ke mobil nya.

Sejenak dia menatap _____ dari kaca mobil, dan gadis itu tengah memaki nya walau dirinya sudah pergi menjauh.

Woohyun merasakan jantung nya berdebar. Tapi, bukan karena bersalah. Melainkan bahagia. Ada apa dengan nya? Dan..

“Sialan..” Woohyun lupa membayar coffe yang dipesan nya dan yang lebih penting. Dia lupa menanyakan siapa itu Sungyeol.

#

Esoknya, Woohyun memutuskan untuk pergi ke pusat data pemerintah tempat ayah nya yang memegang pimpinan tertinggi dan kini menjadi presiden terkaya di Korea Selatan, Mr. Nam, bekerja

Dia memasukki ruangan dimana seluruh data warga tersimpan. Perlahan, dia mulai mencari nama yang di mulai dari huruf S dengan selanjut nya E dan selanjutnya O kemudian N lalu G dan kemudian Y disusul huruf E, O, dan diakhiri dengan L. Seongyeol.

Nama yang terus menerus muncul di ingatan dan juga mimpi mimpi nya.

Siapa itu Seongyeol dan kenapa gadis itu memanggil nya dengan sebutan itu?

Woohyun terus mencari hingga akhirnya menemun kan nama yang persis, hanya saja nama Sungyeol tidak hanya satu melainkan ada puluhan malah mungkin ratusan. Woohyun sejenak mengurungkan niat nya mencari dan berbalik pergi kalau saja ujung mata tidak menangkap sesuatu yang asing. Sebuah berkas yang masih baru.

Woohyun kembali berbalik dan mengulurkan tangan untuk mengambil berkas dalam amplop cokelat itu.

Dia membuka nya perlahan setelah melihat nama yang tertera di amplop itu.

Lee Seongyeol.

Eum, mungkin dia. Pikirnya sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka amplop itu dan memeriksa berkas berkas milik Seongyeol.

“siapa kau sebenarnya?”

Woohyun berulang kali membalik dan membuka berkas hingga sebuah foto di dalam nya membuat nya diam, terpana dan kaget. Lalu dengan cepat dia membaca riwayat hidup yang tertulis disana. Dada nya berdebar kencang. Pandang nya berubah kabur dan tubuh nya terhuyung mundur.

“Tidak mungkin..”  gumam nya tak percaya.

Woohyun hampir kehilangan keseimbangan tubuh nya begitu membaca dan mengetahui siapa lelaki itu.

“dia.. Dia… Sialan!!” Woohyun terkejut luar biasa, membentur lemari berkas di belakang nya dan jatuh perlahan di lantai dengan sebelah tangan yang menutup mulutnya.

Berkas yang di pegang nya perlahan jatuh, dan memperlihat kan isi yang tertulis di dalam nya.

“Lee Seongyeol, lahir 27 Agustus 1991, meninggal 17 March 20xx, pukul 19.45 PM di rumah sakit xxx, karena mendonorkan jantung nya kepada pencangkok,

Nama : Nam Woohyun

DOB : 8 February 1991

 

Penyebab koma :

Pendarahan dalam,  akibat, luka tembak di dada bagian kiri agak ketengah, tepat di tulang rusuk bagian pelindung jantung. Kondisi terus menurun hingga pukul 19.45 PM 17 March 20xx waktu kematian.”

“semua ini tidak mungkin terjadi… Haha.. Tidaaa..akk.. Uurrghh!!!” sejenak ia tertawa, tidak percaya dengan semua yang telah terjadi.

Woohyun meremas rambut nya kuat dan juga dada nya yang terasa sakit. Tanpa di ketahui nya, seseorang yang seharusnya membunuh nya malah menyelamat kan nya.

Woohyun menangis, menyesali perbuatan nya. Sekarang dia ingat, siapa gadis itu dan siapa itu Seongyeol.

#

14 February

Tiiin.. Wiiiw.. Tiiin.. Wiiw… Tiiin… *bunyi serenade polisi cemana ya?

Berpuluh puluh mobil dan kendaraan polisi datang mengepung pabrik gudang elektronik yang berada di daerah pinggiran kota Seoul. Berpuluh puluh polisi sudah menyebar di sekeliling penjahat perampokan pabrik. Mudah saja bagi para polisi untuk menangkap nya karena perampok itu tinggal seorang diri. Dia menggunakan penutup wajah berwarna hitam untuk menutupi wajah nya. Semua polisi sudah mengambil posisi dan tetap bersiaga, mencoba bersabar karena perampok yang seorang lelaki itu sedang menyandera seorang gadis pekerja pabrik yang hendak pulang.

Kebetulan, gadis itu adalah tunangan salah seorang polisi tingkat letnan yang sudah melangkah perlahan mendekati sang perampok. Polisi itu mengangkat tangannya dan menahan semua tembakan anak buah nya yang akan mengenai kekasih nya.

Perampok itu menodong kan pistol dan menyuruh semua polisi untuk pergi karena jika tidak gadis itu akan mati.

Setiap kali dia menodong kan pistol nya ke kepala gadis itu, teriak polisi itu membahana.

“HENTIKAAAAAN!! YAA!! MENYERAHLAH, JIKA KAU MENYERAH KAMI TIDAK AKAN MELUKAI MU!!!” perintah polisi itu berulang kali.

Tapi sang perampok tetap tak mendengar.

“Sungyeol-shi.. bagaimana jika kami langsung menembak nya?” bisik salah seorang bawahan nya. Namun, polisi yang bernama Sungyeol itu meletakkan jari nya di mulut.

“ssst.. jangan, itu terlalu bahaya untuk _____”

“tapi..”

“tunggu saja. Aba aba dariku.”

Akhirnya bawahan nya mengangguk terpaksa dan memberikan komando pada para tentara lainnya dengan menggunakan jari.

Mendengar bisikan bisikan, Perampok itu memutar tubuh dan mengarahkan wajah merah dan ketakutan gadis yang ada dalam pelukan nya pada mereka dengan pistol yang ditodongkan di kepalanya. Gadis itu ketakutan, wajah nya memerah dan mata nya terus mengeluarkan airmata.

“Seongyeol-ah…” isak nya ketakutan.

Melihat itu,  Sungyeol menggeram. Hati nya terasa remuk melihat kekasihnya dalam bahaya dan entah kenapa emosi yang di tahan nya tidak dapat lagi di pertahan kan. Tangan nya reflek mengambil pistol dalam sarung pistol nya dan menodong kan nya ke arah perampok hanya untuk membuat nya melepaskan kekasih nya. “YAAA!!! LEPAAASKAN DIAAA!!!” teriak Sungyeol dan menangis.

Tapi, ternyata hal itu membuat salah satu bawahan nya mengira sudah saat nya untuk melepaskan tembakan. Dan hal itu pun terjadi. Sebuah tembakan melesat melewati wajah Sungyeol dan mengenai tembok yang ada di belakang perampok dan juga kekasihnya. Melihat itu. Sang perampok marah, dan melepaskan sebuah tembakan yang tanpa di duga…

“SUNGYEOOOOOL‼‼‼”

“KOMANDAAAN‼!”

_____ dan bawahan nya berteriak dengan bersamaan begitu tembakan itu melesat tepat di dada kiri Sungyeol yang saat itu berada tepat di depan sang perampok dan juga _____.

_____ terdiam dengan mata melebar di pelukan perampok dan langsung berusaha untuk melepaskan dirinya dari sang perampok.

Perampok itu berusaha mencegah, hanya saja komplotan nya terlanjur datang dan memaksa nya untuk segera naik ke dalam mobil para komplotan yang menjemput nya. Sebelum akhirnya pegang nya terlepas, Perampok itu sempat menarik sebuah benda milik _____ yang berjuang melepaskan diri dan akhirnya berhasil.

Saat akhirnya perampok itu berhasil melarikan diri. Seluruh tentara dan polisi segera mengejar dan menyerang mobil itu. Hanya saja, mereka pintar mengelabui dan pergi meninggalkan apra polisi termasuk Sungyeol yang tengah kritis.

#

“Kenapa kalian begitu lama?‼” bentak perampok yang baru masuk dan berkumpul dengan komplotan nya dalam mobil.

Salah satu pria berwajah paling sinis di antara 5 perampok itu menatap perampok pertama dengan kesal. “YA! Hyung! Kau tidak tau bagaimana kami berjuang untuk mendapat kan mobil ini kan?”

“Heh! Aku tidak memperdulikan bagaimana kalian mendapatkan! Yang penting kalian hampir membuat ku terbunuh! Kau tau?!” bentak perampok pertama tidak senang.

“YAYA! Sudah hentikan! Kalian seperti anak anak saja. Ya! Myungsoo! Sudah jangan membalas!” teriak perampok ketiga saat melihat perampok kedua yang bernama Myungsoo itu hendak membalas.

“kau tidak usah ikut campur, hyung!” sambung perampok yang berambut pirang.

“YA! Sungjong! Kau diam saja! Aku tertua disini!” jawab perampok ketiga tidak terima.

“walau pun begitu, tidak semestinya kau ikut campur!” balas Sungjong santai.

“jadi kau mau mendengar Myungsoo dan Woohyun terus terusan bertengkar?!”

“yah.. mungkin..” mendengar itu perampok ketiga langsung memiting leher Sungjong yang duduk di depan dan bertengkar.

“YA! KALIAN!” teriak perampok yang bernama Woohyun itu marah.

Mereka semua diam.

“bisa tidak kalian diam!? Aku pusing!” bentak nya kasar.

“sudahlah, Sunggyu hyung. Kau juga seperti anak anak saja.” Balas perampok berambut merah yang bertugas mengendarai mobil itu.

Perampok yang bernama Sunggyu itu menunduk. “maaf..”

“yah, sudah. Sekarang lebih baik kita pulang. Bagaimana Hoya?” tanya perampok berambut merah itu pada perampok yang tengah mendengar kan lagu dengan headphone dan tidak perduli dengan yang lain.

Hoya mengangguk. “terserahmu saja, Dongwoo ah..”

#

“apa itu?” tanya Sunggyu penasaran dengan benda yang tersangkut di jas Woohyun.

Woohyun berhenti berjalan dan mengangkat tangan jas nya, merasa bingung dengan perkataan Sunggyu.

“eung? Apa ini?” perlahan dia menarik sebuah untaian besi kecil putih keluar dari lengan jas nya.

Setelah mengeluarkan nya Woohyun terdiam. Dan semua komplotan nya ikut melihat saat suara seruan Sunggyu begitu besar. “Wooooaaaaah‼”

Sebuah kalung hati kecil yang pasti nya bukan miliknya kini menggantung di tangan nya.

“ini bukan milik ku.”

“tapi itu milik gadis itu.” Ujar Hoya santai dan semua menatapnya.

Woohyun menghela nafas tak perduli.

“yah, mungkin.” Gumam nya seraya melempar nya asal.

“YA!YA!YA!” Sunggyu dengan panik menangkap kalung itu dan menggenggamnya.

“hey, kenapa kau membuang nya?”

“aku tidak membutuh kan nya.” Woohyun beranjak kelaur dari ruangan perkumpulan dan melambaikan tangan malas.

“tapi, kau seharusny… WOOHYUUUN‼!” teriak Sunggyu membuat semua komplotan tersentak dan kaget melihat tubuh Woohyun terjatuh dan pingsan dengan wajah yang kesakitan.

Mereka semua berlari dan berhambur mendekati tubuh Woohyun. Tanpa perintah, Hoya langsung mengangkat dan menggendong tubuh Woohyun yang kesakitan. Sebelah tangan nya terangkat untuk meremas dada nya yang berdenyut. Dan semua teman nya sudah mengetahuinya.

Penyakit lama nya. Kelainan jantung.

#

27 March

(Woohyun POV)

Hari ini kuputuskan untuk kembali menemui _____, dan menjelaskan semua nya. Sebelum itu aku pergi mendatangi Sunggyu hyung dan menanyai tentang kalung waktu itu. Sangat sulit saat dia mengatakan lupa meletakkan nya. Aku hampir frustasi saat Sunggyu mengatakannya. Untung saja Hoya yang walau aku melupakan hari ulangtahun nya tetap baik hati memberitahuku.

“terima kasih Hoya-ah, dan saengil chukae!” aku menepuk punggung nya pelan dan tersenyum. Dia mengangguk dan membalas senyum ku dengan sedikit kerutan di kening nya.

Well, mungkin aku kurang tersenyum ya? Sudahlah yang penting aku harus secepatnya menemui ____.

Aku sampai tepat saat _____ lagi lagi akan menutup tokonya. Secepatnya aku memarkir kan mobil ku dan turun untuk menghentikan langkah nya yang hendak masuk.

“_____-ah‼” teriak ku begitu kencang dan membuat langkah _____ terhenti untuk berbalik ke arah ku.

Dia menatapku kaget dan ternyata masih menyimpan amarah nya karena perbuatan ku semalam.

Aku menunduk dan langsung mendongak kembali dan berlari saat _____ memutar tubuhnya untuk masuk.

“____-ah! Tunggu dulu‼ aku ingin menjelaskan sesuatu‼ dengarlah!” aku meraih pergelangan tangan nya dan memutar tuubh nya kembali. Dia menolak dan mencoba melepaskan. Mengingatkan aku akan hal yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Hanya saja, aku menyadari betapa jahatnya aku saat itu.

Hanya karena putus asa oleh penyakit ku aku malah menajdi penjahat seperti itu. Sungguh menyedihkan.

“apa kau akan berhenti jika aku memberi mu ini?” aku mengulurkan tangan ku yang memegang kalung berbentuk hati itu dan benar, ____ diam. Lebih tepatnya terkejut. Matanya melebar melihat sesuatu yang tengah kupegang. Dan dengan tangan gemetar dia mencoba mengambil nya. Airmata mulai bergenang di mata nya dan hal itu membuat hati ku sakit. Nafas ku sesak, dan tiba tiba jantung ku berdetak dengan hebat. Rasa nya seperti penolakan yang diberikan Sungyeol padaku untuk memberitahu _____ yang sebenarnya. Tapi, jika semua ini tidak kulakukan. Mungkin dia tidak akan pernah tau akulah yang telah membunuh kekasihnya.

“da… da.. darimana kau dapat kan ini?” tanya ____ disela isakkan nya.

Aku menunduk tidak berani menjawab. Rasanya kata kata itu tersangkut di tenggorokan ku. Dan entah kenapa airmata ini keluar tanpa semau ku.

“miaaaanhae..” gumam ku terasa sesak.

Kutau ____ pasti memandangiku tidak percaya.

“kau..”

“aku lah yang telah membunuh Sungyeol mu.”

#

30 March

Hari ini aku berdiri di depan sebuah penjara dimana aku akan segera menyerah kan diri ku pada polisi. Aku sudah memberitahu semua nya pada ____. Dan dia menerimanya walau pun aku tau itu berat. Tapi kuanggap semua ini sebanding.. malah sangat tidak adil untuknya..

Dia telah memberikan ku nyawa. Dan juga seseorang yang harus kujaga.

Terima kasih Sungyeol. Kau telah menyelamatkan ku dari kebodohan ku sendiri. Dan maaf kan aku, karena telah membuat mu harus berpisah dari kekasihmu. Aku berjanji akan menjaga nya dengan sepenuh hati. Untuk membalas kebaikan mu.

“annyeong…” ujar ku menatap langit. Membayangkan Sungyeol kini telah sepenuhnya kembali ke tempat nya di atas sana.

11 respons untuk ‘TIMELESS (ONESHOT)

  1. zee a.k.a nanami berkata:

    annyeong ^^
    senangnya nemu page yang ada ff infinitenya ^^
    dan straight pula *no yaoi and yuri*
    hehe
    susah banget nemu ff infinite 😥
    #curcol

    kenalan dong sama authornya ^^
    zee imnida, 18yo
    sering2 ya nulis ff infinite-nya author ^^b

    • INSPIRIT berkata:

      AAAAAAAAAAAAAAAAAH~~!!!! #teriaksepanjangstadion

      wuaaaaaaaaaah!! #ngumpet

      GAMSAHAMNIDAAAAAAAA~~!!! TERIMA KASIH!! THANK YOU!!
      hahaha >O< senangnya ada yang baca hehe…
      makasi uda mau nyamperin blog ini T.T
      hehe, saya sedikit rada gimana gitu kalo buat yaoi hehe..

      o iya, kenalkan, saya sitah, 15tahun.. hehe
      kalo gitu saya manggil eonni dong? hehe ^o^
      OKEEEE~~!! saya akan berusaha!! hehehe makasi!

      • zee a.k.a nanami berkata:

        ohoho cheonmanneyo 😀
        jujur susah banget nyari blog yang ada ff infinite-nya.
        apalagi blog khusus ff infinite, saya kewalahan(?) nyarinya -_____-,
        untungnya nemu blog ini 🙂
        ff infinite-nya bagus2 kok d^^b
        dan castnya woohyun pula
        ohoho daebak ma namoo!
        kalo bisa castnya lebih bervariasi, misal leadergyu yang jadi main castnya. 🙂

        tulisannya akan berkembang dan semakin bagus lagi jika makin sering nulis
        hehe~

        wah, baru 15 tulisannya udah bagus!
        panggil unnie juga boleh
        keke~
        kamu punya twitter atau fb?

        sip! Fighting!

  2. INSPIRIT berkata:

    YEEEEEEEEEEEEEEEY!!!!! saya juga baru buat blog ini sama temen saya!! hahaha…
    karena suka buat epep dan kebetulan kami suka infinite jadinya terciptalah ini blog hahaha..
    senang rasanya kalo ada yang suka baca… ^///^

    Gomawo eonni!!! ^//^
    eonni suka Woohyun ya?!! hahaha, berarti eonni newclear dong hehehe…
    oke oke eonni, akan kami usahakan hehe..
    yang penting eonni senang.. hehe

    hehehe,, eonni Makasi eonni! #malu
    rasanya jadi bersemangat karena baca komen nya..

    saya? punya!
    kalo twitter namanya @sitahkurakura kalo facebook namanya Sitahelfinfinite hehehe..
    follow ya eon.. biar saya follbeck #digebuk
    hehe, gomawo eonni~!! #melayang

  3. april berkata:

    Uaaa.. Daebakk !!!
    Keren banget critanya! Tapi kok, nasibnya Yeol tragis banget yah? -,-
    Gak papa, asalka bukan kenytaan (AMINNN!!!)
    Ditunggu karyanya lagi yah author! ^^

  4. Abelll berkata:

    huaaa hati gua tersentuh….
    aku benar2 bisa membayangkannya…
    dan,,,membuat airmataku tidak hentinya utk mengalir membasahi pipiku…..
    :'((((

  5. VenySparkyu'97 berkata:

    Waahh,, daebakk! Aku suka,, emang jarang bnget cari FF Infinite n kbanyakn yg Yaoi,,
    oh ya thor, request FF yg main cast.ny Sungyeol lagi dong! 🙂
    aku suka bngt ma Sungyeol!!

    • INSPIRIT berkata:

      gomaaaawooooooo!! *teriak pake terompet*
      makasi uda berkunjung..
      sungyeol?!! salam kenal saya istrinya *dilempar panci*
      hehe, sama dong sukanya sungyeol >-< oke diusahain seusaha"nyaaaaa…. heheh

  6. meta pebriyani berkata:

    ff nya ..lebih bagus dari mv nya…
    Ugh Senang banget bisa nemu ff infinite tapi bisa gak castnya yg yeoja dibuat nama lengkapnya bukan cuma marga.. hehe
    ya udah semangat aja deh buat ff infinite nya

Tinggalkan komentar